Pewaris Wing Chun Kung Fu, Shifu Zhao Xuexian
[Berita Dajiyuan tgl 2 September] (Wartawan Dajiyuan Lin Yi melaporkan dari Hong Kong) Sebagai sumber muasal Wu Shu dari mendiang Li Xiao Long/Bruce Lee, sang maha bintang film laga, ilmu silat ternama bergaya Tiongkok-Selatan Wing Chun kung fu boleh dibilang adalah salah satu ilmu silat terpopuler di Hong Kong.
Salah satu pewaris Wing Chun, Shifu Zhao Xuexian dengan gigih melestarikan ilmu silat Wing Chun, ia sangat mengagumi NTDTV yang akan menyelenggarakan "Perlombaan Akbar Wu Shu Orang Tionghoa Se-Dunia" guna pelestarian Wu Shu tradisional dan semangat etika dunia persilatan serta berharap perlombaan tersebut memperoleh sukses.
Ilmu silat Wing Chun memiliki sejarah 200 tahun lebih, bermuara dari kuil Shao Lin, adalah jenis ilmu silat ternama dari Tiongkok bagian Selatan. Zhao Xuexian adalah murid kebanggaan dari guru besar Wing Chun ternama yakni Huang Chunliang ia semenjak kecil gemar bermain silat, usia 10 tahunan sudah mulai berlatih silat, dewasa ini ia menjabat antara lain: sebagai wakil ketua perhimpunan Wu Shu tradisional Hong Kong-Tiongkok, wakil ketua perhimpunan pertarungan bebas Wu Shu Hong Kong-Tiongkok dll. Ia memperoleh banyak trophy pada berbagai kejuaraan terbuka, termasuk pertandingan lokal di Hong Kong dan kompetisi Wu Shu tingkat dunia dll, prestasinya patut dibanggakan. Ia mendirikan perkumpulan Guo Shu Wing Chun Zhao Xuexian dan menerima murid secara terbuka, merangkai seperangkat kurikulum pelatihan silat yang bertahap dan sistematis yang disesuaikan dengan murid berbeda tingkatan.
Ia mengatakan: "Saya mutlak mendukung perlombaan Wu Shu tradisional kali ini, karena bisa melestarikan semangat Wu Shu tradisional kita, menghormati guru dan menjunjung tinggi Dao (Baca: Tao = Jalan spiritualitas menuju kesempurnaan), memelihara hal-hal yang kemungkinan tak dapat terwariskan lagi dari Wu Shu tradisional kita." Selain itu ia juga menyatakan sangat menganjurkan murid-muridnya ikut andil dalam kompetisi ini, selain bisa berpraktek, juga adalah sebuah peluang bagus untuk bertukar pengalaman dengan orang lain.
MENGUTAMAKAN ETIKA DUNIA PERSILATAN - TINDAKAN ORANG LAIN KEPADA DIRI SENDIRI YANG TIDAK KITA SUKAI JANGAN DILAKUKAN KEPADA ORANG LAIN
Membicarakan pewarisan Wing Chun, Zhao Xuexian menunjukkan, guru terhormat Huang Chunliang mendidik muridnya agar mengutamakan etika dunia persilatan, pernah mengatakan bahwa Wing Chun bukan hanya semacam teknik bertempur, melainkan adalah semacam metode kehidupan/way of life.
Pemahamannya sendiri akan hal itu ialah: "Etika dunia persilatan adalah pemikiran tradisional aliran Khonghucu-Tiongkok yakni, TINDAKAN ORANG LAIN KEPADA DIRI SENDIRI YANG TIDAK KITA SUKAI JANGAN DILAKUKAN KEPADA ORANG LAIN, anda tidak ingin orang lain mengganggu anda, maka anda jangan terlebih dahulu mengganggu orang, bukankah begitu? Semangat etika dunia persilatan adalah mutlak penting, karena apabila berlatih silat hingga sangat mumpuni, apabila anda tidak mengerti pengendalian diri dan dimana-mana bikin onar, pada akhirnya anda bagaimanapun hebatnya tidak ada gunanya, semua orang akan mencari anda untuk membalas dendam."
Ia mengatakan, guru terhormat Huang Chunliang memiliki 3 prinsip tidak mengajar, sedangkan ia sendiri dalam menerima murid juga menuntut moralitas yang baik, "Spiritualitas saya ialah, saya membina seseorang menjadi ahli Wu Shu, bukannya untuk menjadi preman, jikalau menjadi preman maka saya tidak akan mengajarinya lagi."
Shifu Zhao Xuexian menunjukkan, kemampuan bela-diri/ defense Wing Chun sangat kuat, efektif, memperhatikan kekuatan penyeimbang otak kanan dan kiri, bahkan bisa awet muda, "Seperti Chi Shou dari Wing Chun sangat mengutamakan efektifitas, melatih anda dalam reaksi refraksi/refraction reaction, juga kemampuan keseimbangan relaksasi otot kanan dan kiri, tetapi spirit terprimitifnya ialah kemampuan defensenya yang kokoh."
Pada aliran Wing Chun terdapat Figur Pancang Manusia Kayu yang terkenal, alat yang terutama untuk melatih para murid dalam berlatih ketrampilan tangan dan kaki secara bersamaan.
Silsilah Kung Fu Wing Chun berawal pada pertengahan abad ke 19, didirikan oleh Wu Mei Shi kemudian diwariskan kepada seorang ayah Yan Er dan putrinya yang bernama Yan Yongchun (Yongchun untuk dialek Kanton diucapkan: Wing Chun), oleh Yongchun diturunkan kepada suaminya: Liang Tuanchou. Liang Tuanchou menurunkannya kepada Liang Langui dan demi mengenang istrinya, Tuanchou menamakannya sebagai: "Wing Chun Kung Fu". Dari Lan Gui ke pesilat Huang Huabao dan kuli kapal Liang Erdi. Kemudian generasi penerus: Liang Zan (Mr. Zan - Fo Shan), dari Liang Zan ......ke Chen Huashun, murid terakhir yang diterima Huashun ialah Ye Wen (Sang guru dariBruce Lee, orang Kanton/Hong Kong menyebutnya: Yip Man).
Ye Wen pada tahun 1949 (Tahun rezim PKC mulai berkuasa di Tiongkok daratan) meninggalkan (kota) Fo Shan (terletak di propinsi Guang Dong/Kanton-Tiongkok) menuju Hong Kong dan melanjutkan penyebaran ilmunya di Hong Kong, pewaris terkenalnya ialah: Liang Xiang, Luo Yao, Huang Chunliang, Xu Shangtian, Zao Yun, Bruce Lee, Ye Ting dll, mereka semuanya mengikuti wejangan sang guru dan mengembangkan Wing Chun Kung Fu ke seluruh pelosok dunia. Diantaranya yang paling menonjol ialah Bruce Lee yang melalui film berhasil menyebarkan Kung Fu Tiongkok ke seluruh dunia. Ye Wen meninggal pada tahun 1972 dan dianugerahi sebagai Guru Sejati Generasi. (http://www.dajiyuan.com)
English Version
Teknik Daito-ryu ini disampaikan secara rahasia kepada anggota-anggota keluarganya dan pembantu-pembantu, dimana akhirnya mencapai Sokaku Takeda (1859-1943), yang kemudian memainkan peran yang penting dari dasar-dasar Aikido yang modern. Sistem Daito-ryu yang diberikan kepada Sokaku Takeda, jelas berbeda dari yang diajarkan beribu-ribu tahun sebelumnya. Seni bela diri yang dipelajari oleh Takeda tidak diketahui kecuali bahwa latihannya dilakukan di Ono-Ha Itto-ryu Kenjutsu. Semua bukti-bukti mengarah kepada suatu kesimpulan bahwa seni Daito-ryu dari Takeda merupakan suatu perpaduan dari pengalamannya yang luas dalam memberikan pelatihan dan inovasi-inovasi teknis sebagaimana adanya mereka yang merupakan suatu kelanjutan tetap dari tradisi bela diri suku Aizu.
Salah satu murid Takeda adalah Morehei Ueshiba, yang merupakan penemu dari Aikido. Ueshiba yang dilahirkan pada tanggal 14 Desember 1882 bertemu dengan Takeda tahun 1915 setelah menghadiri suatu seminar selama 10 hari yang diadakan oleh Takeda. Ia sangat terkesan melihat teknik-teknik Takeda sehingga dia langsung mempelajari Daito-ryu. Sebagai tambahan, Ueshiba juga mempelajari Kito-ryu Jujitsu, Yagyu Shinkage-ryu Kenjutsu dan ilmu bela diri lainnya yang menggunakan tangan kosong atau senjata.
Ueshiba adalah orang yang juga mempelajari spiritual secara mendalam dan pengikut dari sekte Omotokyo dari agama Shinto. Karena itu pengembangan Aikido sangat dipengaruhi oleh kepercayaan sekte Omotokyo ini.Pada tahun 1931, Ueshiba mendirikan Kobukan dojo atau dojo "neraka". Saat itu adalah ketika Ueshiba mencapai puncak kejayaan fisiknya. Salah satu dari murid-muridnya pada waktu itu adalah Gozo Shioda yang kemudian mendirikan Yoshinkan Aikido.Ueshiba sangat dihargai oleh ahli-ahli bela diri lainnya pada waktu itu termasuk Jigoro Kano (pendiri Judo) yang mengirim banyak murid-murid Judonya yang hebat untuk mempelajari Aikido. Termasuk dalam hal ini Kenji Tomiki, yang kemudian mengembangkan suatu olah raga dengan mengambil style Aikido-Tomiki dan Mochizuki Minoru yang membentuk Yoseikan Budo. Tahun 1942, Ueshiba pindah ke Iwama dimana Ia membuka sebuah dojo dan mendirikan tempat suci Aiki. Pada tahun 1945, Aikikai didirikan walaupun semua bentuk Budo telah dilarang setelah perang dunia ke dua. Pusat dojo Aikikai di dirikan di Tokyo walaupun Ueshiba tetap tinggal di dojo di Iwama. Dojo yang di Tokyo di urus oleh anaknya Kisshomaru (1921-1999) dan instruktur-instruktur utama lainnya Tohei Kohici yang kemudian membentuk Shin-shin Toitsu Aikido (lebih terkenal dengan nama Ki Society Aikido)
Pada tanggal 26 April 1969, Sensei Morehei Ueshiba meninggal pada umur 86. Ueshiba Sensei telah meninggalkan teknik bela diri dan ajaran tentang spirit yang sekarang diajarkan di seluruh dunia.
Baik di Taiwan, Daratan Tiongkok, Jepang, Korea, Thailand, Singapura, Malaysia maupun di Indonesia dan juga negara-negara barat seperti Amerika Serikat, istilah Tai Chi Chuan, suatu set atau rutin dalam seni bela diri dan silat, adalah kata yang tidak asing lagi bagi banyak orang.
Di Taiwan, kalau anda bangun pagi-pagi dan tentunya berkesempatan untuk menuju taman-taman yang lebih besar, pasti tidak akan sulit menemukan sekelompok orang berkumpul bersama-sama mempelajari dan mempraktekkan gerakan silat yang sangat terkenal ini. Tidak perlu disangkal, Tai Chi Chuan berasal dari Tiongkok. Kata “Tai Chi” pertama kali muncul di catatan kuno di Tiongkok pada Dinasti Zhou. Dalam “Buku Perubahan”, dicatat bahwa : “Di mana ada tai Chi, di sanalah letaknya perdamaian dan keharmonisan antara tenaga positif dan negatif”.
Tai Chi adalah suatu istilah luas yang sangat sulit diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Arti kata yang memperoleh namanya dari implikasi keunggulan ini mengandung makna supremasi, absolute, keekstriman dan keunikan. Dari istilah inilah asalnya istilah “tai Chi Chuan”, yang secara harfiah berarti ilmu silat Tai Chi. Menurut catatan sejarah, Tai Chi Chuan memperoleh namanya ketika seorang master ilmu silat Tiongkok Wang Zong Yue memakai filsafat tenaga negatif dan positif (Yin dan Yang), untuk menerangkan prinsip Chuan , yaitu ilmu silat. Tapi, tentu saja tidak semua ahli sejarah dan ahli ilmu silat Tiongkok setuju dengan catatan kuno ini. Sebenarnya, teori tentang asal-usul Tai Chi Chuan di Tiongkok sangat banyak. Ada yang beranggapan, Tai Chi Chuan diciptakan oleh master Zhang San Feng yang hidup pada Dinasti Song (961-1279), ada pula yang percaya penciptanya adalah Hang Gong Yue dan Cheng Ling Xi dari Dinasti Liang (502-557), tapi ada pula yang mengatakan Tai Chi Chuan diciptakan oleh Xu Xuan Ping atau Li Dao Zi yang hidup pada Dinasti Tang (618-907).
Setiap teori tentang asal-usul Tai Chi Chuan ini tidak mampu dibuktikan kenyataannya berdasarkan catatan sejarah, tapi yang bisa dipastikan, Tai Chi Chuan dipraktekkan dan dipromosikan secara umum oleh keluarga Chen di lembah Chen Jia, yang terletak di Kabupaten Wen Xian di Provinsi Henan. Koreografer pertama Tai Chi Chuan adalah Chen Wang Ling, seorang sastrawan yang juga merupakan ahli ilmu silat dari keluarga tersebut yang hidup pada Dinasti Ming.
Chen menggabungkan pengetahuannya tentang latihan psikologis kuno, teori “Yin dan Yang” yang dicatat dalam “Buku Perubahan”, konsep pengaliran nafas, darah dan energi dalam tubuh manusia berdasarkan pengGaleri etahuan pengobatan Tiongkok, serta ilmu silat Wu Shu secara umum, menjadi suatu set gerakan silat, yang akhirnya terkenal dengan sebutun “Tai Chi Chuan”.
Setelah tersebar luas selama bertahun-tahun, banyak gaya bau Tai Chi Chuan diciptakan oleh ahli-ahli dari daerah berlainan. Ada lima gaya yang pada umumnya dianggap paling popular, masing-masing adalah : Gaya Chen, Gaya Yang, Gaya Wu, Gaya Wu Yu Xiang dan Gaya Sun. Meskipun berbeda dalam bentuk maupun gaya, semua gaya maupun rutin Tai Chi Chuan membutuhkan pemprakteknya untuk menenangkan hati, bersantai namun pada saat yang sama berkonsentrasi.
Menurur teori Tai Chi Chuan, tulang belakang adalah unsur paling penting dalam gerakan tubuh manusia, maka semua tenaga dan energi hendaknya bersumber dari tulang belakang dan pinggang sebelum tiba di tangan dan kaki. Gerakan Tai Chi Chuan harus dilaksanakan secara perlahan-lahan, lemah lembut dan terus-menerus, tapi kelemahan tidak berarti tanpa kekuatan.
Pada saat yang sama, teori Tai Chi Chuan sangat mengutamakan perbedaan antara hal-hal yang substansial dan non-substansial. Maka, bernafas secara teratur juga hal penting ketika mempraktekkan Tai Chi Chuan, dan tenaga maupun energi internal dalam tubuh manusia hendaknya dikeluarkan melalui gerakan eksternal.
Pada zaman modern ini, banyak buku kuno tentang Tai Chi Chuan yang bisa anda temukan. Di antaranya yang paling dihargai adalah buku “Tentang Tai Chi Chuan” yang dikarang oleh pemrakarsanya sendiri, yaitu Wang Zong Yue. Selain itu, juga bisa ditemukan banyak buku penting lain, yang selama ratusan ini telah menyumbang banyak bagi perkembangan Tai Chi Chuan.
Beberapa belakangan tahun yang lalu, Tai Chi Chuan sudah tersebar luar ke luar Tiongkok. Pertama-tama ke negara-negara tetangga Tiongkok di Asia, lalu kemudian ke negara-negara barat di Amerika, Eropa dan Australia. Untuk itu, juga tidak sulit bagi orang asing untuk menemukan buku atau catatan tentang Tai Chi Chuan dalam bahasanya sendiri.
Nah, pada saat ini anda mungkin bertanya, apa sih fungsi sebenarnya dari Tai Chi Chuan..?
Apakah benar bermakna positif bagi kesehatan pemprakteknya…?
Menurut teori yang umum dipercaya, Tai Chi Chuan bisa memperbaiki kondisi kesehatan manusia dan menyembuhkan penyakit. Ini telah dibuktikan oleh ahli sains dari dunia barat, Karena tai Chi Chuan bisa menimbulkan efek positif terhadap pengaliran darah dalam tubuh manusia, terutama pengaliran darah di bagian kepala dan otak. Ketika sistem sirkulasi darah menjadi lancer, maka seseorang akan menjadi lebih sehat.
Bila Bela diri diartikan sebagai sebuah cara atau usaha yang dilatih secara sistematis untuk melindungi diri dari agresi maka sebenarnya sejarah telah mencatat bahwa sejarah ilmu bela diri ternyata sudah mendekati usia dari spesies manusia itu sendiri. Bela diri pertama kali dilakukan oleh spesies manusia purba dengan membuat senjata berupa tongkat, batu, kapak batu, tombak batu, dan benda-benda alam lain yang umumnya memiliki ciri keras dan memiliki bentuk yang cukup tajam. Manusia purba melakukan sistem bela diri yang sangat sederhana yaitu dengan membenturkan bagian senjata atau bagian tubuh yang keras ke bagian tubuh lawan yang lebih lunak. Mulai dari jaman manusia purba ini hingga kini tujuan dari bela diri sebenarnya belum berubah banyak yaitu untuk melindungi diri dari agresi baik dari manusia lain atau dari spesies lain. Namun seiring dengan perkembangan Jaman bela diri tidak hanya berkembang sebagai cara melindungi diri tapi lebih pada efisiensi peperangan. Meningkatnya kebudayaan dan sistem sosial tidak hanya meningkatkan kemungkinan bertahan hidup tapi juga menimbulkan perebutan sumber daya alam. Perebutan ini umumnya dilakukan dengan perang. Dalam usaha memenangkan perang untuk bertahan hidup dan memperjuangkan kesejahteraan bela diri telah berevolusi menjadi teknik yang lengkap untuk bertahan dan menyerang secara efektif dalam kondisi perang. Dalam peperangan yang terus terjadi pada spesies manusia pada umumnya, telah menjadikan bela diri berkambang semakin lengkap dengan berbagai teknik yang disesuaikan untuk kondisi tertentu, dari sini mulai timbul yang disebut sebagai jurus. jurus-jurus ini selanjutnya berkembang lagi sampai tahap seni, dimana setiap jurus dikembangkan lagi menurut filosofi dan jiwa dari pelaku bela diri.
Pendekar (pakar bela diri) pertama di dunia yang tercatat dalam sejarah (tertulis) dalah Gilgamesh dari Arkadia yang diperkirakan hidup sekitar 4000 SM. Gilgamesh diperkirakan merupakan pendekar pertama yang menggunakan pedang sebagai senjata utama untuk perang (pada jaman sebelum gilgamesh umumnya masih banyak yang menggunakan tombak). Selanjutnya di India berkembang Kalaripayat yang mengintegrasikan Yoga dalam beladirinya (2900 SM), bela diri india mengalami kemajuan pesat pada era sebelum masehi karena pada saat itu india dalam masa perebutan kekuasaan (Warring States Period) yang terus berlanjut selama ratusan tahun.
Bela diri
Dalam perkembangannya lebih lanjut, agama buddha aliran 'chan'/'zen' menyebar ke seluruh dataran cina. Hal ini menimbulkan kuil-kuil menjadi tempat ibadah banyak orang, tak jarang kuil mendapat sumbangan-sumbangan yang tidak kecil, sehingga kuil juga bisa dikatakan kaya. hal ini menyebabkan baik kuil maupun biksu menjadi target baru dalam perampokan. Karena kondisi Cina pada saat itu memang belum stabil dan aman, perampokan memang jadi hal yang cukup sering, keadaan ini memaksa para biksu untuk mengembangkan 'Kerja Keras' yang diwariskan oleh bodhidarma menjadi bentuk 'cara bertarung' yang efisien dan efektif. Harus efisien karena besar kemungkinan harus menghadapi banyak orang sehingga penggunaan tenaga harus sehemat mungkin dan harus efektif karena umumnya perampok adalah petarung yang lebih berpengalaman dalam berkelahi sehingga dibutuhkan teknik langsung yang dapat melumpuhkan perampok sebelum sempat mengeluarkan jurus-jurusnya.
Sebenarnya teknik bela diri biksu yang bernama kungfu ini adalah teknik yang sangat dirahasiakan dan tidak diwariskan pada orang diluar kuil. Namun ternyata ancaman tidak hanya datang dari perampok tapi juga dari suku bangsa lain (mongol) yang terus menyerang cina.
Sejak teknik kungfu menyebar ke kalangan prajurit untuk berperang, teknik ini pada akhirnya juga mulai sedikit demi sedikit menyebar secara terbatas ke kalangan masyarakat biasa dan para bangsawan kerajaan.
Pada perkembangan selanjutnya kungfu di cina seolah-oleh terbagi atas 2 aliran besar, yaitu aliran utara yang cenderung mirip ChangQuan dan aliran selatan yang mirip kungfunya HuiNeng. Aliran utara memiliki ciri yang rata-rata mirip seperti ChangQuan seperti halnya, tinju ayun yang panjang, banyak tendangan, banyak loncatan, bersemangat, mengalir, dan kuda-kuda yang cenderung terbuka. Semua ciri tadi memang sangat cocok dengan karakteristik tubuh orang cina utara yang lebih besar, kekar, dengan kaki yang kuat karena biasa berkuda. Teknik pukulan ayun dan tendangan yang mengalir memanfaatkan momentum dan berat badan sangat menguntungkan bagi orang utara yang realtif lebih tinggi besar dan jangkauannya lebar. Sedangkan dalam hal pertahanan kuda-kuda terbuka juga cukup menguntuntungkan karena badan orang utara yang kekar dan kuat sehingga 1-2 serangan masuk bukan masalah besar bagi orang utara. Keadaan alam di cina utara yang berupa padang rumput luas dan dingin juga turut menentukan bentuk dari kungfu utara. Tempat/padang yang luas memungkinkan praktisi kungfu utara untuk melakukan tendangan dan loncatan, tinju ayun dan gerak-gerak mengalir lainnya yang membutuhkan ruang gerak besar. Udara dingin memang membatasi gerak tangan para praktisi kungfu utara karena udara dingin memaksa mereka untuk memakai jaket tebal yang menghambat gerakkan tangan, sehingga biasanya kungfu utara mengandalkan tendangan. Aliran selatan biasanya memiliki ciri yang mirip dengan kungfu yang dimodifikasi oleh HuiNeng seperti, kompleksitas teknik pukulan, kuda-kuda rendah dan tertutup rapat, gerakan putus-putus dan menyentak, teknik kuncian sendi, tendangan rendah (sasaran pinggang ke bawah), dan latihan fiksik yang berat. Semua teknik kungfu selatan didesain untuk orang yang bertubuh relatif kecil, kurus, dan bertenaga relatif lemah, namun memiliki otot serat yang rapat karena biasa bertani di ladang(mengingat cina selatan relatif lebih subur dibanding cina utara). Lain dengan orang utara yang secara alami memang besar, kekar dan kuat, orang selatan lebih kecil dan kurus sehingga dalam latihan kungfu selatan biasanya terdapat latihan fisik yang berat disertai dengan teknik pernapasan untuk memperkuat tubuh. Kungfu selatan biasanya memilih kuda-kuda yang rendah dan tertutup rapat, hal ini disebabkan badan orang selatan yang kurus umumnya lebih lemah terhadap serangan, sehingga mereka harus menutup dan melindungi organ-organ vital mereka agar tidak kena serangan sama sekali. Tubuh dengan otot serat yang rapat dari orang selatan sangat mendukung teknik yang menggunakan sentakan dan daya lecut sehingga umumnya teknik selatan dilakukan secara terputus-putus. Sedangkan kondisi alam yang hangat, sempit, berlumpur, dan berpasir ikut menentukan bentuk dari kungfu selatan. Tanah dengan lumpur berpasir dan sempit menyebabkan tanah menjadi licin sehingga sangat tidak menguntungkan untuk jurus tendangan dan loncatan. Tapi sebaliknya sangat menguntungkan untuk pukulan-pukulan lurus, kuda-kuda rendah yang mendukung stabilitas, keseimbangan dan membuat praktisi kungfu selatan relatif sulit diserang karena posisi tubuhnya yang rendah.
Seiring dengan perkembangan waktu kungfu terus berkembang namun tak dapat dipungkiri bahwa ada manusia yang terlahir dengan tubuh lebih lemah dan dilatih seperti apapun tidak mampu melawan orang yang sudah terlahir kuat. Namun dalam sejarah Kungfu seorang mantan biksu shaolin bernama Zhang San Feng (Tio Sam Hong dalam lafal cina selatan) berhasil membuktikan hal yang berbeda. Zhang tadinya adalah seorang biksu shaolin yang bertugas di dapur kuil, namun senior yang membimbingnya adalah seorang pakar kungfu yang hebat. Meski yang dikerjakan itu pekerjaan dapur Zhang selalu memotong kayu dengan tangannya, mengangkat wajan besar dan berat tanpa bantuan apapun, dan merakit alat penggiling serta menggiling kedelai untuk tahu sendirian (alat penggiling kedelai jaman dulu terdiri dari batu-batu besar yang berat), selalu makan duduk dan belajar dengan posisi kuda-kuda, dan berlatih pernapasan setiap malam. Dengan latihan keras semacam itu, tidak ada yang menduga bahwa Zhang yang memiliki tubuh kecil, kurus, tak pernah belajar bela diri memiliki tubuh yang kuat layaknya seorang pendekar. Suatu hari tanpa sengaja ia melihat biksu-biksu senior yang berlatih bela diri secara sembunyi-sembunyi, karena penasaran Zhang lalu memperhatikan latihan itu setiap hari selama 3 tahun. Zhang menjadi tertarik dengan bela diri dan berlatih secara sembunyi-sembunyi di malam hari. Fisik Zhang memang sudah sangat kuat dan kini didukung oleh jurus-jurus rahasia shaolin yang ia pelajari diam-diam menjadikan ia pendekar terkuat di shaolin, tapi tak ada seorangpun yang tahu kalo Zhang sebenarnya sangat kuat. Sampai akhirnya Zhang ketahuan mengintip latihan, para seniornya yang sedang berlatih sembunyi-sembunyi berusaha untuk menangkap Zhang, namun Zhang memang sangat kuat sehingga ia tidak bisa dihentikan oleh para seniornya tersebut, sampai akhirnya biksu kepala shaolin terpakasa turun tangan untuk menangkap Zhang. Ketika Zhang hampir kalah oleh biksu kepala, senior merangkap pembimbing Zhang yang sama-sama bertugas di dapur kuil tiba-tiba datang membantu Zhang dan berhasil meloloskan diri dari shaolin. Dalam pengembaraannya di luar kuil Zhang belajar banyak tentang sifat manusia dan berbagai jenis bela diri, ia juga berkawan dengan seorang pakar Tao yang kebetulan menampung Zhang di rumahnya. Beberapa tahun berlalu sejak ia melarikan diri dari kuil shaolin, ia mendengar bahwa kuil shaolin sedang dijajah oleh seorang pendekar di
Perkembangan kungfu di cina mamang pesat tapi sayangnya tidak diikuti oleh perkembangan pemerintahan dan pengelolaan negara yang baik. Dinasti Ming yang telah berkuasa selama 270 tahun semakin lama semakin lemah sehingga akhirnya diambil alih oleh orang-orang Manchu yang mendirikan dinasti Qing. Selama dinasti Qing nasionalisme pendekar cina kembali terbakar oleh amarah, pemberontakan demi pemberontakan terus terjadi. Sampai akhirnya Dinasty Qing mengeluarkan perintah yang sangat brutal pada waktu itu yaitu untuk membunuh semua pendekar yang memberontak, malarang bela diri, dan membakar kuil shaolin yang sering dijadikan ajang persembunyian para pemberontak. Dibakarnya kuil shaolin dan penyerbuan besar-besaran parjurit Qing ke shaolin menyebabkan sebagian besar biksu shaolin terbunuh di tempat. Hal ini menyebabkan entah berapa banyak ilmu kungfu shaolin yang hilang saat itu. Tapi masih ada biksu-biksu yang selamat yang terus mengembangkan kungfu secara sembunyi-sembunyi. Dalam persembunyiannya para biksu terus berjuang melawan dinasti Qing, tapi petualangan di luar kuil shaolin benar-benar membawa wawasan baru bagi para biksu yang selamat ini. Selama di kuil shaolin mereka hanya bisa mengamati 5 binanatang yaitu monyet, harimau, bangau, ular, dan (menurut imajinasi mereka)naga(gabungan dari berbagai hewan). Sekarang diuar kuil mereka melihat lebih banyak hewan yang dijadikan inspirasi bagi kungfu mereka. Beruang, elang , ayam, buaya, mantis (belalang sembah), kuda, kura-kura, mengispirasi para biksu untuk mengembangkan kungfu baru. Misalnya Biksu Wang Lang, ia amat terpukau ketika mengamati gerak seekor serangga yang ukuran badannya hanya 1/10 kadal namun mampu membunuh kadal besar tersebut. Hewan yang menginspirasinya ini adalah Mantis. Dari mantis Wang Lang belajar bahwa kungfu tidak harus berupa serangan langsung, tapi serangan kombinasi teknik tangan dan kaki secara bersamaan. Teknik tendangan, kuncian, dan totokan tidak harus dilakukan sendiri-sendiri melainkan di gabung dalam 1 jurus tunggal. Gabungan beruang, elang, harimau menginspirasi para biksu yang berkerjasama dengan para pendeta taoist menciptakan kungfu baru yang sangat dahsyat seperti BajiQuan dan PiquaZhang yang selanjutnya berkembang pesat akibat kehebatan pendekar islam bernama WuZhong. Kuda mengispirasi banyak kungfu yang menambahkan gerakan tendangan kuda untuk menyerang musuh yang ada di belakang kita. Ayam dan buaya juga mengispirasi para biksu yang belajar kungfu kungfu XingYi untuk menambahkan jurus-jurus binatang ini dalam kungfu mereka. Inspirasi para biksu ternyata bukan hanya berasal dari binatang tapi juga lewat filosofi dan gaya hidup masyarakat setempat diamana si biksu bersembunyi. Ng Mui yang melarikan diri sampai cina selatan (tepatnya di daerah sekitar Fukien) sangat terkesan oleh perilaku dan filosofi hidup masyarakatnya yang cenderung sederhana dan serba praktis. Disini Ng Mui belajar bahwa kadang sesuatu yang paling baik adalah yang paling sedehana dan praktis. Ketika ia dimaintai tolong oleh Yim Wing Chun untuk mengajarkan kungfu kepadanya, sebagai biksuni (biksu perempuan)Ng Mui tahu bahwa tak mugkin mengajari Yim (yang juga seorang perempuan) kungfu shaolin yang lengkap (sulit dan makan waktu lama) sehingga ia memodifikasi kungfunya menjadi lebih sesuai dengan adat masyarakat diaman Yim tinggal, sehingga Ng Mui memodifikasi kungfunya menjadi lebih sederhana dan praktis. Kungfu ciptaan Ng Mui ini selanjutnya disempurnakan kembali oleh pewaris tungalnya Yim Wing Chun menjadi kungfu yang sangat praktis, mudah dipelajari, dan cukup ideal buat wanita karena tidak mengandalkan kekuatan semata. Lalu Kungfu ini menjadi sangat populer dengan nama kungfu Wing Chun sampai era modern ini yang dipopulerkan oleh Yip Man dan Bruce Lee. Filosofi I- Ching (Book of Change yang memuat filsafat perubahan) menginspirasikan para taois, biksu, dan pendekar terkenal Dong Hai Chuan untuk menciptakan kungfu BaguaZhang. BaguaZhang sendiri merupakan kungfu yang meniru pola perubahan dari 8 trigram yang terdapat pada lambang Bagua (Pakua dalam lafal hokkian). Kungfu ini mejadi sangat populer karena gerak lingkar dari tangan dan kaki yang terus berubah dan sulit ditebak.
Perkara yang timbul adalah para biksu membutuhkan dukungan masyarakat untuk menghapai dinasti Qing, maka banyak biksu dan pendekar lain yang juga selamat dari kekajaman dinasti Qing mulai mengajarkan kungfu pada masyarakat umum. Yang paling mencolok adalah pada daerah cina selatan. Hal ini disebabkan karena daerah selatan realtif sulit dijangkau oleh tentara kerajaan dinasty Qing (yang berpusat di beijing-cina utara) sehingga sering dijadkan basis pemberontakan. Awalnya banyak kungfu-kungfu lembut yang berasal dari cina selatan. Hal ini mengingat orang selatan relatif lebih lemah jadi cenderung menyerap filosofi kungfu taichi untuk menggunakan tenaga lawan. Namun seiring dengan perkmbangan jaman kungfu selatan berkembang menjadi semakin keras. Hal ini disebabkan karena para pendekar sengaja melatih para warga cina selatan untuk bisa bertarung dengan tempo latihan yang sesingkat-singkatnya(untuk mewaspadai serangan dari prajurit dinasti Qing) sehinga aspek halus seperti meditasi, pengolahan chi, pemanfaatan tenaga lawan, dengan sangat terpakasa harus dihilangkan karena makan waktu latihan yang lama. Pada era ini timbul para pendekar besar yang dengan rasa nasionalismenya yang tinggi memimpin masyarakat untuk membela cina dari dinasti Qing seperti Wong Fai Hung (seorang dokter/sinshe), Fong SaiYuk(keluarga terpandang dari cina selatan yag berprofesi sebagai pedagang), dan Huo Yuan Jia(yang akhirnya mendirikan Wing Wu Men - sebuah organisasi perkumpulan bela diri modern pertama di dunia).
Terlepas dari rasa nasionalisme sebenarnya banyak pendekar besar lain yang pernah hidup di Cina dan mengharumkan nama kungf u cina, misalnya Lie Shu Wen (Li Syo Bun dalam lafal Jepang) seorang pendekar kungfu BajiQuan yang mampu merobohkan lawan hanya dengan sekali pukul, Guo Yun Zen yang memodifiaksi Kungfu Xing Yi menjadi kungfu yang sangat dahsyat (legendanya Guo mampu menghancurkan batu karang dengan 1 pukulan saja). Ma Zueli yang menciptakan LiuHe Xing Yi (Kungfu enam kehendak) yang menjadi kungfu resmi suku-suku islam di daerah Henan. Chua Giok Beng yang menciptakan WuzuQuan (Ngo Cho Kun dalam lafal selatan) telah tersebar luas di Indonesia berkat sinshe Lo Ban Teng yang mempopulerkan kungfu ini di Indonesia.
Meskipun kini persenjataan telah maju dan kungfu cina tidak lagi sesering dulu digunkan dala peperangan namun nilai-nilai luhur dari kungfu tetap hidup dan dipelajari hingga kini.
Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an , dimulai aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International Taekwondo Federation ) yang pada waktu itu bermarkas besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh Gen. Choi Hong Hi, kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang berafiliasi ke WTF ( The World Taekwondo Federation ) yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dgn Presiden Dr. Un Yong Kim .
Pada waktu itu, di Indonesia kedua aliran ini yang masing - masing mempunyai organisasi ditingkat nasional yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia ( PTI ) yg berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia ( FTI ) yg berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri .
Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan didunia olahraga International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional Taekwondo pada Tanggal 28 maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut, menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo Lopolisa sebagai Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ) dan berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia I pada Tanggal 17 - 18 September 1984 menetapkan Letjen. Sarwo Edhie Wibowo ( Alm. ) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia periode 1984 - 1988, maka era baru Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai. Selanjutnya Taekwondo Indonesia sempat dipimpin oleh Soeweno, Harsudiyono Hartas, dan sekarang oleh Letjen ( Mar ) Suharto.
Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan diikuti aktif oleh lebih dari 200.000 anggota , angka ini belum termasuk yang tidak secara aktif berlatih. Taekwondo telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di arena PON. Beberapa atlet yang pernah berjaya membela negara di event International antara lain seperti : Budi Setiawan, Rahmi Kurnia, Siauw Lung, Yefi Triaji, Lamting , Yeni Latif, Dirk Richard, dan sebagainya. dimasa Thn 1986 s/d Thn. 1993 . Pada generasi berikutnya antara lain seperti Yuana Wangsa Putri yang mewakili Indonesia di even Olympic Games 2000, Sidney dan Ika Dian Fitria yang berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia Yunior pada November 2000.
Cara Membuat sebuah efek Bling dan efek text dengan Photoshop CS", Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuat sembuah efek bling dan efek text yang anda inginkan :1. Pertama kali buatlah dokumen baru dengan ukuran 600×400 pixel.
2. Tekan huruf “D” untuk mengatur warna Default (Foreground & Background, Hitam dan Putih)
3. Pilih menu Edit -> Fill -> Foreground.
4. Buatlah layer baru, kemudian aktifkan menu Gradient Tool. Pilihlah tipe Reflected Gradient, Mode=Difference, Opacity=100%.
5. Mulailah membuat warna gradasi secara acak agar menghasilkan sebuah bentuk yang menarik.
6. Pilih menu Filter -> Pixelate -> Mezzotint -> Long Strokes.
7. Pilih menu Filter -> Blur -> Radial Blur. Amount: 100, Blur Mehtod: Zoom, Quality: Best.
8. Seret Layer 1 ke ikon New Layer di bagian bawah Palet Layer untuk membuat duplikasi kemudian pilih menu Filter -> Disort -> Polar Coordinates -> Polar To Rectangular. Setelah selesai klik OK, kemudian ubahlah blending mode menjadi Lighten.
9. Klik Layer Option di bagian kanan atas, pilih Merge Down atau tekan Ctrl+E
10. Pilih menu Image -> Adjustment -> Hue/Saturation
11. aktifkan menu horizontal type tool untuk membuat huruf dan angka yang kita inginkan dan sekarang mulai membuat huruf se suka hati. lalu pilih create warped text, stelah itu pilih style arch, pilih horizontal, pilih bend +50%, horizontal distortion 0%, vertical distortion 0%.
12. klik 2x pada layer text lalu pilih drop shadow, blan d mode nya: hard mix, opacity 75%, angle nya 120, distance nya 22 px, spread 0 %, size 5 px.
13. stelah itu pilih stroke: size 4%, position: outside,bland mode: normal. opacity: 100%, fill type: gradient, pilih gradient se suka hati mu saja, style: linear, angle: 90, scale: 100%. kemudian klik ok.
14. bland mode nya: multiply.............. GOOD LUCK AND SUCCESS
silahkan mencoba tutorial saya di jamin puas dan hasil nya pun lumayan membangga kan....
Wong Fei Hung Sang Leganda Kungfu Dunia

Wong fei hung mungkin hanya sebuah karya fiksi dalam suatu novel silat yg terkenal... namun keberadaan sang tokoh tersebut emang exist dan toko obatnya yg terkenal itu "Pho chi lam" emang ada...
Wong Fei Hung (1847-1924) adl seorang guru bela diri, tabib, guru ilmu pengetahuan, dan revolusioner. Moto hidupnya "menolong yg lemah dan yg gak mampu". Dia anak dari seorang ahli fisika, ahli obat2an dan guru bela diri, namanya Wong Kay Ying. Ayahnya ini yg mendirikan klinik obat yg namanya Poh chi lam dan Fei Hung sbg asisten ayahnya.
Fei Hung juga seorang revolusioner krn dia diam2 menentang org2 man chu.
klo soal Kung Fu.....dia belajar kung fu dari guru ayahnya. Ia belajar dasar2 seni bela diri Hung Gar. Ia juga ahli memainkan berbagai senjata terutama tongkat. Konon legendanya dia pernah melawan 30 org di Kanton.
soal ilmu obat2an dia belajar banyak dari ayahnya.
Anaknya, Wong Hawn-Sum juga mengikuti jejaknya. Ahli bela diri dan suka menolong org. Namun taon 1890 Hawn sum mati ditembak oleh gangster. Sejak kejadian itu Fei Hung tdk pernah lagi mengajarkan kug fu kpd anak2nya yg lain.
Istrinya ada 3, dan semuanya mati muda. Sampai saat dia menikah dg gadis remaja Mok Gwai Lan. Dia juga ahli bela diri. dan mengajar kung fu.
Taon 1924 Fei Hung meninggal dunia.sedikit sejarah ttg kung fu-nya Wong Fei Hung..., kung fu Hung Gar, sejak manchuria mengusai cina, banyak para revolusioner berlatih kung fu di kuil shaolin di bagian selatan cina. ada bermacam2 style yg dianjarkan spt style Wing Chun, yg merupakan bela diri original bruce lee (sebelum dimodifikasinya) dan style Hung Gar.
Hung Gar sendiri dicipatakan oleh Hung Hei-Kwun (sound familiar heh?). Dia dulunya seorg pedagang teh di fukien. sekitar taon 1700 dia jadi murid Shaolin. disaat pemerintah Ching menguasai kuil dg maksud utk menangkap para revolusioner. Hung hei kwun salah satu dari 30 org yg berhasil melarikan diri.
kemudian hei kwun mendirikan sekolah bela diri yg diberi nama Hung Gar. Dia beri nama begitu dg maksud utk menyembunyikan identitasnya sbg mantan shaolin. krn saat itu pemerintah ching anti shaolin. Hei kwun menikah dg Fong wing chun, yg mana adl seorang ahli beladiri shaolin crane. Konon kabarnya Hei kwun menggabungkan style-nya dg style shaolin crane.
Hung hei kwun memiliki memiliki murid yg bernama Luk Ah Choy.
Luk Ah Choy kemudian memiliki seorang murid yg berbakat, Wong Tai.
Luk Ah Choy juga mengajar kung fu kpd anak Wong tai, yg bernama Wong Kai Ying.
Wong Kai Ying kemudian mempunyai seorang anak yg bernama Wong Fei Hung.
Wong Fei Hung belajar dasar2 Hung Gar langsung dari Luk Ah Choy.

Wong Fei Hung selain merupakan guru bela-diri dan tabib terkenal, dia juga dikenal sebagai patriot bangsa yang cinta tanah air. Ia merupakan salah satu anggota dari "Ten Tigers of Guangdong" yang anti terhadap kolonialisasi bangsa Asing di China.Kungfu yang digunakan Wong Fei Hung adalah kungfu Hung Gar (dalam dialek Mandarin disebut "Hung Cia" atau "kungfu keluarga Hung"). Pada masa kini kungfu aliran Hung Gar merupakan salah satu style kungfu yang paling populer di dunia (terutama di Eropa) selain kungfu aliran Wing Chun. Kedua kungfu ini diciptakan kurang lebih pada saat yang sama. Bedanya, kungfu Hung Gar diciptakan oleh murid Shaolin yang bernama Hung Hei Kwun (Hung H'si Kuan atau Ang Hi Kuan ; kakak seperguruan Fong Saiyuk). Sedangkan kungfu Wing Chun diciptakan oleh seorang pendekar wanita murid dari bhiksuni Ng Mui yang bernama "Yip Wing Chun".
Satu hal yang diingat, Yip Wing Chun tidak sama dengan Fong Wing Chun istri dari Hung Hei Kwun. Fong Wing Chun yang dikenal sebagai istri Hung Hei Kwun adalah pewaris dari jurus Bangau, sedangkan suaminya adalah master dalam jurus Harimau. Karena itulah, style Tiger and Crane menjadi salah satu jurus utama dalam kungfu Hung Gar. Hal ini bisa dilihat pada lambang perguruan mereka (bisa dilihat di website).
Menurut kabar burung, kungfu ini tercipta pada saat biara Shaolin diserang oleh serdadu Dinasti Qing dan salah satu tokoh yang berpartisipasi dalam penyerangan tersebut adalah seorang tokoh bela-diri terkenal bernama Bak Mei. Bak Mei yang terus memburu sisa-sisa kekuatan Shaolin tidak pernah terkalahkan dalam pertarungan karena ia menggunakan jurus 'kebal'.
Hung Hei Kwun sempat memikirkan cara yang tepat untuk mengalahkan Bak Mei (kabarnya ia pendekar aliran Wu Tang), yaitu dengan menggabungkan ilmu Harimau miliknya dengan ilmu Bangau kepunyaan istri-nya. Tapi sayang...sebelum ia sempat mempelajarinya Bak Mei keburu menghabisinya. Adalah Hung Man Ding, putra dari Hung Hei Kwun, yang akhirnya membalaskan dendam ayahnya dengan cara yang pernah diutarakan oleh ayahnya itu.
Dari sanalah tercipta kungfu Hung Gar....Untuk jurus-jurus aneh yang dimiliki Wong Fei Hung di film OUATIC series seperti "tiger and crane" maupun jurus "tendangan tanpa bayangan" adalah nyata walaupun enggak sebombastis yang digambarkan dalam film. Jurus tendangan tanpa bayangan merupakan kreasi dari Wong Fei Hung sendiri dan berupa tendangan bertubi-tubi ke arah lawan (jurus tendangan tanpa bayangan di film yang paling mendekati bentuk asli-nya mungkin seperti tendangan yang diperagakan Donnie Yen di film Iron Monkey).
Di kehidupan aslinya, Wong Fei Hung memiliki banyak murid. Salah satunya yang paling terkenal dan paling berjasa mengembangkan kungfu Hung Gar ke seluruh dunia adalah Lam Sai Wing (Lin She Rong) yang sering dijuluki "Porky Lam" karena ia dulu berprofesi sebagai tukang daging.Mengenai Hung Hei Kun...
Mungkin yang ciptain Hung Gar itu bukan bener2 Hung Hei Kun. Pada jaman setelah shaolin diratakan dengan tanah, banyak biksu2 shaolin yg lari ke selatan dan menyamar dan hidup seperti orang biasa, sambil juga mempersiapkan diri mereka dengan bergabung dgn organisasi2 rahasia utk menjatuhkan Ching.
Nah pada masa itu mereka melatih wushu (kungfu) yang memang sudah pernah diformulasikan di Kuil Shaolin (wushu yang gak butuh waktu banyak utk dipelajari, sekitar 4-5 taon udah jago, krn mau dipake buat revolusi). Pada saat ini utk menghindari identitas mereka sebagai ex shaolin banyak wushu yang diganti namanya. Dan sejarah pun mereka acak2 supaya mereka gak terlihat sebagai ex shaolin dan bisa terhindar dari incaran tentara Ching. Jadi bisa aja kalo Hung Gar itu udah diformulasikan di kuil Shaolin dan kebetulan Hung Hei Kun ditunjuk sbg pewarisnya dan wushu itu dinamakan after Hung's name.
- Born: 27 November 1940 Lahir: 27 November 1940
- Birthplace: San Francisco, California Birthplace: San Francisco, California
- Death: 20 July 1973 (brain edema) Kematian: 20 Juli 1973 (otak edema)
- Best Known As: Star of Enter the Dragon Best Known As: Bintang Enter the Dragon
Mas Oyama, yang pada masa hidupnya merupakan seorang karateka yang sangat kuat secara fisik (pernah mengalahkan dan mematahkan tanduk lembu jantan 52 kali), selalu berusaha untuk membina mental spiritualnya dengan berdisiplin diri yang tinggi. Beliau juga melakukan meditasi untuk refleksi, melihat ke dalam dirinya sendiri.
Saat ini Kyokushinkai Karate telah berkembang di hampir 200 negara dan merupakan salah satu aliran karate yang paling berpengaruh dalam seni beladiri. Pembinaan mental karate, sesuai tujuannya, menekankan latihan pada segi fisik(body), pikiran(mind), dan jiwa(spirit)
Latihan Karate sangat baik dilakukan sejak masa anak-anak, karena melatih kita berdisiplin diri, membentuk karakter ksatria yang bersangkutan, menimbulkan rasa saling hormat menghormati dan membangkitkan rasa percaya diri yang tidak dibuat-buat, karena setiap kali latihan kita belajar untuk mengatasi tantangan-tantangan kecil setahap demi setahap. Bagi orang yang bekerja dengan banyak duduk, latihan karate merupakan olah raga yang baik dengan nilai aerobik yang tinggi, menjaga kelenturan otot-otot, belajar memfokuskan pikiran dan memberikan kepuasan batin tersendiri. Singkatnya latihan karate memberikan keuntungaan baik segi mental maupun fisik
Sejarah Karate
Sebuah teori mengatakan bahwa asal mula karate berasal dari ilmu bela diri Okinawa. TE atau OKINAWA-TE adalah seni bela diri asli setempat yang telah mengalami perkembangan berabad-abad lamanya, dan kemudian banyak dipengaruhi oleh teknik perkelahian yang dibawa oleh para ahli seni bela diri Cina yang mengungsi ke Okinawa. Sekitar Abad ke5, seorang pendeta Budha yang terkenal bernama Bodhidharma (Daruma Daishi) mengembara dari India ke Cina untuk menyebarkan dan membetulkan agama Budha yang menyimpang selama ini di Kerajaan Liang di bawah Kaisar Wu. Setelah perselisihannya dengan Kaisar Wu karena perbedaan pandangan dalam ajaran agama Budha, Bodhidharma mengasingkan diri di biara Shaolin Tsu di pegunungan Sung di bagian Selatan Loyang Ibukota Kerajaan Wei. Di situlah dia melanjutkan pengajarannya dalam agama Budha dan menjadi cikal-bakal Sekte Zen.
Para Rahib Budha Cina pada waktu itu begitu lemah badannya, sehingga mereka tidak dapat menjalankan pelajaran-pelajarannya dengan baik. Setelah dia tahu hal ini, dia memberikan Buku Kekuatan Fisik kepada murid-muridnya, suatu buku petunjuk mengenai latihan fisik. Buku ini mengajarkan teknik pukulan yang dinamakan 18 Arhat, yang kemudian menjadi terkenal sebagai Shaolin Chuan. Suatu pendapat lain mengatakan, bahwa cerita di atas tadi adalah dongeng semata-mata. Bagaimanapun juga Bodhidharma adalah anak laki-laki ke-3 (tiga) dari Raja India Selatan. Dan sebagai Pangeran, dia ahli ilmu perang yang menjadi salah satu pendidikannya, hal serupa dengan Sakyamuni. Lagi pula hanya orang dengan pikiran dan badan yang kuat yang dapat mengadakan perjalanan yang demikian jauh dan banyak rintangannya.
Seorang ahli ilmu bela diri lain yang sangat terkenal yang muncul pada jaman Dinasti Sung (920-1279 M) adalah Chang Sang Feng (Thio Sam Hong). Awalnya Chang belajar ilmu bela diri pada Shaolin Tsu , kemudian mengasingkan diri di gunung Wutang (Butong). Di tempat inilah dia mengamati macam-macam gerakan binatang, seperti kera, burung bangau, dan ular. Berdasarkan pengamatannya, dia menciptakan gaya perkelahian yang khas dengan pribadinya yang disebut aliran Wutang. Kalau Shaolin Chuan hanya dipraktekkan oleh para Pendeta Budha, maka aliran Wutang ini diperuntukkan orang awam yang tidak ada ikatan dengan aliran Kuil manapun. Chang mengaja rkan supaya menerima pukulan lawan dengan gaya lemah gemulai seperti air yang mengalir dan menyerang dengan satu kepastian untuk mengakhiri perlawanan dengan sekali pukul. Ciptaannya didasari dengan gagasan tentang harus adanya gerak melingkar yang luwes dan gerakan ujung yang tajam. Aliran ini selanjutnya punya dampak yang luas di dalam perkembangan seni bela diri di China. Gaya aliran Wutang ini segera tersebar merata di seluruh Wilayah China bagian utara yang pada masa kemudian akan berkembang menjadi Taichi-Chuan, Hsingi-Chuan, dan Pakua-Chuan.
Masih terdapat banyak tokoh seni bela diri yang menciptakan gaya dan aliran masing-masing. Diantaranya Chueh Yuan yang juga pernah belajar di Shaolin Tsu. Pada tahun 1151-1368 M dia berhasil menciptakan aliran baru dengan cara memperluas 18 pukulan Arhat menjadi 72 jurus. Dia berkeliling ke banyak Wilayah China dan kemudian bertemu dengan Po Yu Feng yang menciptakan pukulan Wu Chuan. Keduanya mengadakan kerjasama menciptakan satu aliran baru yang mencapai 170 macam gaya ilmu pukulan, diantaranya Lima Tinju, Tinju Naga, Tinju Harimau, Tinju Bangau, Tinju Macan Tutul, dan Tinju Ular. Di seluruh Wilayah CIna yang begitu luas, berbagai macam gaya dan aliran bela diri dikembangkan, yang akhirnya menyesuaikan diri deng an sifat-sifat lingkungan di mana gaya dan aliran itu berkembang dan dipraktekkan. Namun pada umumnya, berbagai aliran dan gaya yang ada dapat dibagi menjadi dua aliran yaitu aliran UTARA dan aliran SELATAN.
Aliran Selatan berasal dari daerah Cina Selatan di bagian hilir sungai Yang Tse. Karena beriklim sedang, sumber kegiatan ekonomi yang paling utama di wilayah ini adalah pertanian khususnya beras. Rakyat setempat cenderung bertubuh gempal dan kuat karena kegiatan kerja di sawah. Disamping itu di wilayah selatan terdapat banyak sekali sungai, sehingga alat lalu lintas yang utama adalah perahu. Dengan mendayung sehari-hari menyebabkan badan bagian atas lebih berkembang. Maka dengan demikian aliran selatan ini menekankan pada gaya melentur dan penggunaan tangan dan kepala.
Aliran Utara berkembang di wilayah Cina Utara di bagian hulu Sungai Yang Tse, dimana sifat daerahnya adalah pegunungan. Mengingat di wilayah ini banyak orang terlibat dengan perburuan binatang dan penebangan kayu sebagai sumber nafkah. Maka aliran utara ini lebih menekankan pada gerakan yang lincah dan penggunaan teknik tendangan.
Selama masa peralihan dari Dinasti Ming ke Dinasti Ching, sejumlah ahli bela diri China melarikan diri ke negara lain untuk membebaskan diri dari penindasan dan pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang Manchu yang menguasai China. Sebagai akibatnya ilmu bela diri China dari Jaman Ming ini disebarkan ke berbagai negara lain termasuk ke Jepang, Korea, Asia Tenggara, dan juga Kepulauan Okinawa. Salah seorang diantaranya Chen Yuan Pao yang menuju ke Jepang, dimana dia selanjutnya mengajarkan gagasan dan teknik Judo. Sampai pada abad ke-15 Kepulauan Okinawa terbagi menjadi 3 (tiga) Kerajaan. Dan pada tahun 1470 Youshi Sho dari golongan Sashikianji berhasil mempersatukan semua pulau di Kepulauan Okinawa di bawah kekuasaannya. Penguasa ke-2 dari golongan Sho, yaitu Shin Sho, menyita dan melarang penggunaan senjata tajam. Kemudian Keluarga Shimazu dari Pulau Kyushu berhasil menguasai Kepulauan Okinawa, tetapi larangan terhadap pemilikan senjata tajam masih terus diberlakukan. Sebagai akibatnya, rakyat hanya dapat mengandalkan pada kekuatan dan ketrampilan fisik mereka untuk membela diri.
Pada saat yang sama, ilmu bela diri dari Cina mulai diperkenalkan di Okinawa melalui para pengungsi yang berdatangan dari Cina yang saat itu sudah dikuasai oleh bangsa Manchu (Dinasti Ching). Diantara para pengungsi itu ada sejumlah ahli seni bela diri dari China. Pengaruh ilmu bela diri dari China ini dengan cepat sekali menjalar ke seluruh Kepulauan Okinawa. Melalui ketekunan dan kekerasan latihan, rakyat Okinawa berhasil mengembangkan sejenis gaya dan teknik berkelahi yang baru yang akhirnya melampaui sumber aslinya. Aliran-aliran seni bela diri Te (aslinya Tode atau Tote) di Okinawa terbagi menurut nama daerah perkembangannya menjadi Naha-te, Shuri-te, dan Tomari-te. Naha-te mirip dengan seni bela diri Cina aliran selatan, khususnya dalam pola gerakan yang dilaksanakan dengan gaya yang kokoh dan sangat tepat bagi orang yang bertubuh besar. Shuri-te mirip dengan seni bela diri Cina aliran utara yang pola gerakannya lebih menekankan kegesitan dan keringanan tubuh. Sementara kaum Shimazu makin memperketat larangan atas pemilikan senjata tajam, latihan pola bela diri Te ini makin berkembang.
Di Jepang sendiri juga telah ada pola bela diri sejak jaman dulu. Diantaranya yang sangat terkenal sampai saat ini ialah gulat Sumo. Dahulu Sumo sifatnya sangat keras dan ganas, dimana para pesertanya diperbolehkan saling pukul dan tenda ng dan secara mental memang sudah siap mati. Baru pada abad ke-8, pukulan dan tendangan yang mematikan tidak diperbolehkan lagi. Pertandingan Sumo kemudian sudah sangat mirip dengan pertandingan Sumo pada masa sekarang ini. Tokoh seni bela diri China yang mengungsi dari penjajahan bangsa Manchu juga tersebar ke seluruh Jepang. Berbagai macam gaya dan teknik yang mereka sebarkan menyebabkan timbulnya aliran-aliran baru. Di bawah pengaruh dan bimbingan Chen Yuan Pao, aliran Jiu Jitsu atau seni beladiri aliran lunak didirikan oleh beberapa tokoh beladiri Jepang. Konsep bahwa "Kelunakan dapat mengalahkan kekerasan" dinyatakan berasal dari China, dan aliran ini mengembangkan pengaruhnya yang penting pada pola bela diri lainnya. Diantaranya yang sangat populer ial ah Judo yang didirikan oleh Jigoro Kano.
Karena keuletannya untuk meneliti, melatih, dan mengembangkan diri, Judo telah berhasil diterima merata di seluruh Jepang sebagai satu cabang olah raga modern. Pada tahun 1923, Gichin Funakoshi yang lahir di Shuri, Okinawa pada tahun 1869 untuk pertama kalinya memperagakan Te atau Okinawa-Te ini di Jepang. Berturut-turut kemudian pada tahun 1929 tokoh-tokoh seperti Kenwa Mabuni, Choyun Miyagi berdatangan dari Okinawa dan menyebarkan karate di Jepang. Kenwa Mabuni menamakan alirannya Shitoryu, Choyun Miyagi menamakan alirannya Gojuryu, dan Gichin Funakoshi menamakan alirannya Shotokan. Okinawa Te ini yang telah dipengaruhi oleh teknik-teknik seni bela diri dari Cina, sekali lagi berbaur dengan seni bela diri yang sudah ada di Jepang, sehingga mengalami perubahan-perubahan dan berkembang menjadi Karate seperti sekarang ini. Berkat upaya keras dari para tokoh ahli seni bela diri ini selama periode setelah Perang Dunia II, Karate kini telah berkembang pesat ke seluruh dun ia dan menjadi olah raga seni bela diri paling populer di seluruh dunia. Masutatsu Oyama sendiri kemudian secara resmi mendirikan aliran Karate baru yang dinamakan Kyokushin pada tahun 1956
























